Kak Seto dan Putri GusDur
Obati Trauma di Kampung Ahmadiyah
Ditengah kerumunan Anak-anak Ahmadi korban penyerangan
sekelompok masa terhadap kampung Ahmadiyah, Kak Seto dan Inayah
Wahid-Putri GusDur berbagi keceriaan.
Jumat dini hari
awal Oktober 2010, sekelompok masa tiba tiba mendatangi perkampungan warga
Ahmadiyah didesa Cisalada Ciampea Bogor Jawabarat. Mereka semena-mena melakukan tindak anarkis tanpa ada perlawanan
. Mereka mengobrak abrik kampung, dengan membakar satu masjid, satu unit mobil,
dan motor, serta empat rumah warga setempat.
Serangan
mendadak ini terpaksa membuat penghuni pemukiman Ahmadiyah ini melarikan diri.
Mengetahui kejadian ini 250 personil dari DALMAS, Polsek, Brimob, gabungan
dibantu sejumlah anggota TNI langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan
pengamanan.
Untuk
menghindari amuk masa petugas kepolisian mengevakuasi dan melokalisir warga
Ahmadiyah ketempat aman. Dari dasar penyelidikan sementara polisi menyimpulkan,
aksi anarkis ini dilakukan warga kampung Salasa dan warga sekitar.
Kemarahan warga
ini dipicu adanya isu dua warga kampung kebon kopi yang mengalami luka-luka
lantaran perbuatan seorang warga Ahmadiyah Cisalada. Isu yang belum jelas ini
terlanjur melahirkan tindak kekerasan sekelompok warga di Bogor. Namun hal itu
tak membuat warga Ahmadiyah di Kuningan resah. Aktivitas warga Ahmadiyah di
desa Manislor Kuningan Jawabarat tetap berjalan normal. Meski begitu petugas
keamanan setempat tetap menyiagakan belasan personilnya. Mereka berjaga jaga
dipintu masuk desa Manislor. Dari Bogor dan Kuningan tim liputan METRO TV
melaporkan! Minggu pagi 3 Oktober 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar